cerpen tentang MANTAN DITAHUN BARU


“MANTAN DIAKHIR TAHUN”

Pagi yang sangat tidak cerah! Langit tertutup mendung, walau tak terlihat tanda-tanda akan hujan. Aku tak suka suasana seperti ini. “mungkin hari ini bukan hari yang menyenangkan”, kataku dalam hati. Itulah mulai dari kejadian itu.
Semenjak sebelum dia meninggalkanku, perubahan dia sangatlah membuat perasaanku menjadi selalu salah. Sempat berfikir dalam hati “apakah ada yang kurang dariku”. Intropeksi diri dahulu.
Awalnya aku tak pernah menyangka akhir tahun akan diberikan cobaan yang begitu berat menurutku. Dimana kesedihan melanda hati yang semula begitu tenang, Sejak dia hadir memberikan kesejukan dihati ini.
Pada awalnya sebelum aku mengetahui apa salahku dan apa dosaku sehingga dia meninggalkanku aku sempat berfikir “mungkin saja dia sudah tidak mencintai orang yang jelek ini” ya sudahlah tidak aku ingat lagi. Namun aku tak berhenti untuk mencari tahu gerangan apa kesalahan aku itu.
Setelah beberapa hari berpisah aku selalu berhubungan baik dengannya, tak pernah ada rasa sakit hati dan marah dengan keputusan yang dia ambil itu, aku bisa menerimannya. Karena aku beranggapan kalau ketemu baik dan berpisahpun harus secara baik-baik tanpa ada rasa benci dihati.
Namun kejadian yang tak pernah aku duga, itu muncul dari temanku sendiri yang berbincang-bincang melalui percakapan facebook.
Dia bertanya, “Kenapa kamu...??? kok kayaknya galau..???”.
Dengan singkat ku menjawab  “itulah ini, aku sudah putus dengan dia”
Dia bertanya lagi, “kok bisa..???apa permasalahnnya..? apakah kamu tahu apa sebenarnya yang membuat pacarmu mutusin kamu secara tiba-tiba..?
Aku serentak kaget menlihat kata-kata itu, dengan rasa penasaran yang kuat aku bertanya
“akupun heran dengan kejadian ini, tanpa ada kesalahan dari aku dia memutuskan secara tiba-tiba, eh emangnya mengapa dia mutusin aku, apakah kamu tahu yang sebenarnya..? jujur saja deh.! Kalo kamu teman baik aku..”.
Dia hanya bilang “aku tidak bisa bilang sekarang, kamu selidiki aja sendiri”.
Dengan heran ku bertanya dalam hati,”berarti temanku tahu apa permasalahan sebenarnya kalau menyimak dari kata-katanya tadi”. Lalu ku akhiri saja percakapan itu dengan kata “ya sudah terima kasih”
Setelah percakapan itu, aku mulai curiga dengan mantanku yang baru saja mutusin aku.
            Pada hari berikutnya temanku itupun datang bermain kerumahku, dia senyum saja sambil mengatakan “parah kamu ini, gara-gara masalah putus dengan pacar aja galauuunya minta ampun”. Akupun membalasnya dengan senyum kesedihan, sambil mengatakan “aku lelaki yang bisa mencintai seseorang dengan hati yang tulus dan bisa menyayanginya. Wajar kalau aku merasa kehilangan orang yang aku cintai, seharusnya kamu sebagai teman harus menghiburku dan memberiku semangat, bantu aku agar tidak selalu mengingat-ingat dia”. Dia spontan menjawab “eh, EPEN (emang penting) kah..???, hehehehe becanda bro” katanya sambil tertawa.
Aku masih ingat dengan kata-katanya dalam percakapan kami difacebook. Lalu aku bertanya lagi “kawan, kamu tahukan apa permasalahan yang sebenarnya? sebaiknya kamu cerita deh”.
Selalu ringkas dia menjawab “nanti juga kamu tahu sendiri..”.
Malam itu teman-teman ngumpul ditempatku, maksud hati mereka ingin menghibur diriku yang lagi sedih ini.
Namun percakapan mereka tanpa aku ketahui telah berlangsung setelah ku tinggal untuk membeli kopi keAlfa Midi.
Aku merasa sedikit terhibur dengan kedatangan mereka yang selalu membuatku tersenyum malam itu. Merekalah teman sekampung, satu perjuangan, yang selalu ada untuk berbagi.
Malam itu aku selalu teringat dengan kata-kata temanku yang dia lanturkan lewat percakapan peribadi difacebook itu selalu membuat fikiranku bertanya-tanya, aku selalu mencari jawaban dari kata-kata itu. Semalaman aku mencari difacebooknya mantanku, tidak ada yang mencurigakan. Lalu aku sempat membuka facebook mantanku itu yang sudah aku ketahui E-MAIL dan PASSWORDnya. Namun tak bisa dibuka karena passwordnya sudah diganti beberapa hari yang lalu. “waah, kok ganti passwordnya. Ada apa ini..? nampaknya ada yang dia sembunyikan dari aku” kataku bertanya dalam hati.
Hari berikutnya pertanyaanku terjawab karena salah satu teman kosku membocorkan percakapan mereka pada malam tadi. Dia bilang, “kamu tahu yang sebenarnya mengapa dia mutusin kamu.?, nah aku bilang ya, aku tidak mau ada yang disembunyikan dari temanku sendiri, lebih baik kamu tahu sekarang dari pada lebih lama lagi kamu menegetahuinya. Aku sebagai temanmu yang terbiasa melihat kalian  berdua pacarmu itu tidak menyangka kalau ini sebenarnya..” dengan tanda tanya besar aku menegaskan “Eh cepatlah pada point, jangan banyak omongan”. Ketidaksabaranku mulai muncul.  Lalu dia melanjutkan ceritanya itu “tadi kami sempat berbica tentang apa permasalahan pacarmu itu memutuskan dirimu secara tiba-tiba, tadi teman kita yang datang kesini dia bilang katanya pacarmu selingkuh dengan teman kita satu daerah, bang adi kakak senior kita. sudah sekitar 1 minggu yang lalu. Makanya pacarmu meninggalkan kamu, kamu yang sabar ya..”
Hanya bisa terdiam dan bersedih aku mendengar kata-kata itu, dan aku mulai mencari bukti-bukti yang cukup kongkret. Kata-kata itu menjadi aku sangat kecewa dan mulai membenci pacarku, aku tidak terima diselingkuhin seperti ini. Aku sudah setia, aku mencintai, menyayangi dia tapi balasannya sungguh menyakitkan. Kejamnya cinta sudah menimpa diriku.
Pada dinding facebook selingkuhan mantanku itu aku melihat sebuah percakapan mereka berdua yang sangat menyakitkan hati. Semakin hatiku gundah semalaman aku mengenang nasipku ini. “Apakah ini balasamu ya Tuhan, karenaku dulu tidak bisa mencintai seseorang. Setelah aku mencintai malah aku yang tidak dicintai lagi”.  Kataku berbisik dalam hati.
Malam berikutnya, aku berbagi cerita dengan abang satu daerah yang sudah berpengalaman dalam hidup, aku bercerita tentang masalah yang sedang aku hadapi begitu menyakitkan ini. Dia memberiku saran agar tidak sembarangan mengambil keputusan membenci mantanku yang baru saja putus itu. Dia bilang “Cari dulu akar permasalahnnya, bertemu dahulu antara kamu dengannya. Tanya secara baik-baik, apabila perlu ketemukan pacar baru mantanmu itu, kamu minta penjelasan dari keduanya, jangan membenci seseorang dalam hidup ini, itu dosa loh..”. katanya sambil senyum.
Akupun menanggapi masukan itu, sambil mengatakan “bang, aku sudah terlanjur mencintainya, yang aku tidak terima dengan semua ini, kenapa dia selingkuh dengan orang yang aku kenal, apalagi dia adalah teman satu daerah yang sudah aku kenal, satu ORDA juga. Kalau emang orang lain aku bisa terima meskipun sakit bang. Tapi ini sungguh tak bisa ku terima sebagai seorang laki-laki pasti abangpun bisa merasakan apa yang aku rasakan, aku merasa hilang harga diri bang, sungguh tega mereka melakukan hal serti itu kepadaku, seharusnya bang Adi (selingkuhan pacarku) itu sebagai senior harus mencontohkan yang baik kepada adik-adiknya bukan menjadi dendam karena masalah cinta seperti ini, aku memang tidak bisa terima”. Dengan merasa sakit hati tanpa terasa aku mengucapkan kata-kata dendam kepada mantanku dan selingkuhannya itu. Lalu abangpun mengatakan “Hey, kamu jangan menyesali kamu pernah dengar apa tidak kata-kata, “JANGAN INGAT-INGAT MANTAN, KARENA MANTAN ITU BEKAS, JADI BARANG BEKAS HARUS DIBUANG PADA TEMPATNYA” Hehehehe”. Sambil tertawa dia mengatakan hal itu, mungkin dalam fikirannya aku mudah melupakan masalah ini. Aku menegaskan dalam hati “TIDAK”  Aku tak akan melupakan masalh ini, aku sungguh tidak terima. sejak percakapan berlangsung temanku yang menyimpan cerita sebenaranya datang ketempat abangku itu. Dia menceritakan semuanya kepadaku apa tingkah laku yang sebenarnya selama ini yang dilakukan mantanku itu.
Dia berkata, “kamu itu mau aja dibodohin pacarmu selama ini, sebenarnya dia itu cuman memamfaatkan kamu selama ini, akuloh kasihan sama kamu kemanapun dia menyuruhmu kamu selalu mengikutinya, apapun itu kamu tidak pernah mengeluh dengan tingkahnya yang keterlaluan kepadamu, kamu memang sungguh terlalu baik. Sebenarnya pacarmu itu dari seminggu yang lalu sering keluar malam diatas jam sembilan dengan selingkuhannya itu, tapi kamu jangan menyalahkan selingkuhannya itu, karena yang ku dengar dari mulut silingkuhan pacarmu itu dia berkata kalau dia biasa-biasa saja dengan pacarmu, tapi pacarmu yang memang suka sama dia. Nah dari kejadian ini kalau sempat kamu suka lagi sam pacarmu eh mantanmu itu bisa kuludahkan mukamu itu”.
Dengan mendengar kata-kata itu aku mulai mendapat pencerahan, dimana aku jangan cepat mengambil keputusan untuk mencintai seseorang tanpa mengenal cukup kepribadia seseorang, selama ini aku selalu cepat menyukai seseorang karena dari fisiknya semata, tanpa mau mengetahui hati sebenarnya.
Malam itu penuh masukan yang sangat meberiku pencerahan sekaligus memberiku pelajaran yang berarti dalam dunia percintaan. Setelah beberapa hari mendekati hari Tahun Baru 2013 aku sangat terpukul dengan kejadian itu, sungguh tak menyangka dia yang begitu cantik, ramah, lucu, menyenangkan, menghianati cintaku yang suci dan tulus yang begitu dalam kepadanya.
            Pada malam pergantian Tahun kami dari ORDA(organisasi daerah) kalimantan membuat acara untuk menyambut Tahun Baru bersama sekaligus memperingati HUT ORDA kami yang menginjak delapan tahun. Pada malam itu kami membuat acara dipantai Kondang Merak. Malam itu begitu membuat hatiku sangat panas melihat kejadian yang tak pernah ingin kulihat. Melihat mereka berdua duduk berdua, berbicara begitu mesra, aku merasa terpukul denga kejadian itu. Sungguh ingin ku berteriak sekencang-kencangnya kelaut. Mungkinkan laut bisa mengerti perasaanku yang begitu teriris-iris kecil-kecil ini. Inginku berkata kalau dunia ini kejam dan menyakitkan hari ini.
Sungguh awal pergantian tahun yang benar-benar membuatku bersedih dan menangis dalam hati, sungguh mereka berdua ingin membuatku sakit hati malam ini. Menambahlah rasa benci dan rasa kecewa serta rasa dendam kepada mereka berdua. Sangat kecewa aku sudah mengenal wanita seperti dia, terbisik dalam hati. Puas ku menghibur diri dengan berjoget-joget dengan teman-teman, bernyanyi bersama. Namun wajah mereka selalu hadir dilintasan mataku. Sehingga membuat hatiku semakin sakit.
Pada malam itu, dia mantanku datang menyalurkan ayam panggangan kepadaku dia berkata “ni, ambillah. Tanpa menghiraukannya aku berkata dengan baik, “udahlah, aku nggak mau, aku udah kenyang. Tadi kami yang panggang itu ayam, lebih baik kamu memberikan kepada teman yang lain”, namun dia  berkata “aaah, kalo aku mau disini aja emangnya ngapa..?”. tak guna ku menjawab. Lalu dia menyodorkan tangannya yang kotor dengan ayam ayam itu, “DAMAI” katanya. Dalam hatiku berkata, “tak ada kata-kata damai sekarang”. Lalu kutinggalkan saja dia, dan kupergi tempat untuk jauh dan tak melihatnya lagi. Sakit berlanjut setelah siangnya pulang melihat mereka berdua goncengan memakai sepeda motor, ini semua karena aku terlalu terbiasa dengannya, terbiasa berjalan, terbiasa becanda, terbiasa belanja sama-sama. Namun kini semua telah berbalik kepada orang lain yang seharusnya aku diposisi itu.
            Kejadian itu membuat aku merenungi arti hidup ini, tak semua cinta itu selalu indah yang terkadang cinta bisa membuat hati terkoyak-koyak, membuat luka dihati itulah cinta. Aku tahu Tuhan memberikan aku cobaan ini karena dia sudah mempersiapkan kebahagiaan kepadaku, sekarang tak guna aku menyesali yang telah terjadi, yang terjadi biarlah berlalu, jadikan itu kenangan termanis dalam hidup ini, dan jadikan semuanya pelajaran untuk diriku lebih bijaksana dalam mengambil tindakan. Jalani kehidupan baru ditahun yang baru tinggalkan yang lama biarkan sang pena berlalu.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih untuk semua pembaca. Kalau banyak kesalahan penulis minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena manusia tak pernah luput dari kesalahan. Akhir kata penulis mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU 2013, menyongsong kehidupan baru dihari baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara menghadapi pacar yang EGOIS

tingkah dosen sewktu mengajar